Kamis, 17 Maret 2011

Keragaman Budaya Indonesia saat ini


Keragaman Budaya Indonesia
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan.
Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok sukubangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu.

Bukti Sejarah


Sejarah membuktikan bahwa kebudayaan di Indonesia mampu hidup secara berdampingan, saling mengisi, dan ataupun berjalan secara paralel. Misalnya kebudayaan kraton atau kerajaan yang berdiri sejalan secara paralel dengan kebudayaan berburu meramu kelompok masyarakat tertentu. Dalam konteks kekinian dapat kita temui bagaimana kebudayaan masyarakat urban dapat berjalan paralel dengan kebudayaan rural atau pedesaan, bahkan dengan kebudayaan berburu meramu yang hidup jauh terpencil. Hubungan-hubungan antar kebudayaan tersebut dapat berjalan terjalin dalam bingkai ”Bhinneka Tunggal Ika” , dimana bisa kita maknai bahwa konteks keanekaragamannya bukan hanya mengacu kepada keanekaragaman kelompok sukubangsa semata namun kepada konteks kebudayaan.
Didasari pula bahwa dengan jumlah kelompok sukubangsa kurang lebih 700’an sukubangsa di seluruh nusantara, dengan berbagai tipe kelompok masyarakat yang beragam, serta keragaman agamanya, masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang sesungguhnya rapuh. Rapuh dalam artian dengan keragaman perbedaan yang dimilikinya maka potensi konflik yang dipunyainya juga akan semakin tajam. Perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat akan menjadi pendorong untuk memperkuat isu konflik yang muncul di tengah-tengah masyarakat dimana sebenarnya konflik itu muncul dari isu-isu lain yang tidak berkenaan dengan keragaman kebudayaan. Seperti kasus-kasus konflik yang muncul di Indonesia dimana dinyatakan sebagai kasus konflik agama dan sukubangsa. Padahal kenyataannya konflik-konflik tersebut didominsi oleh isu-isu lain yang lebih bersifat politik dan ekonomi. Memang tidak ada penyebab yang tunggal dalam kasus konflik yang ada di Indonesia. Namun beberapa kasus konflik yang ada di Indonesia mulai memunculkan pertanyaan tentang keanekaragaman yang kita miliki dan bagaimana seharusnya mengelolanya dengan benar.

Peran pemerintah: penjaga keanekaragaman

Sesungguhnya peran pemerintah dalam konteks menjaga keanekaragaman kebudayaan adalah sangat penting. Dalam konteks ini pemerintah berfungsi sebagai pengayom dan pelindung bagi warganya, sekaligus sebagai penjaga tata hubungan interaksi antar kelompok-kelompok kebudayaan yang ada di Indonesia. Namun sayangnya pemerintah yang kita anggap sebagai pengayom dan pelindung, dilain sisi ternyata tidak mampu untuk memberikan ruang yang cukup bagi semua kelompok-kelompok yang hidup di Indonesia. Misalnya bagaimana pemerintah dulunya tidak memberikan ruang bagi kelompok-kelompok sukubangsa asli minoritas untuk berkembang sesuai dengan kebudayaannya. Kebudayaan-kebudayaan yang berkembang sesuai dengan sukubangsa ternyata tidak dianggap serius oleh pemerintah. Kebudayaan-kebudayaan kelompok sukubangsa minoritas tersebut telah tergantikan oleh kebudayaan daerah dominant setempat, sehingga membuat kebudayaan kelompok sukubangsa asli minoritas menjadi tersingkir. Contoh lain yang cukup menonjol adalah bagaimana misalnya karya-karya seni hasil kebudayaan dulunya dipandang dalam prespektif kepentingan pemerintah. Pemerintah menentukan baik buruknya suatu produk kebudayaan berdasarkan kepentingannya. Implikasi yang kuat dari politik kebudayaan yang dilakukan pada masa lalu (masa Orde Baru) adalah penyeragaman kebudayaan untuk menjadi “Indonesia”. Dalam artian bukan menghargai perbedaan yang tumbuh dan berkembang secara natural, namun dimatikan sedemikian rupa untuk menjadi sama dengan identitas kebudayaan yang disebut sebagai ”kebudayaan nasional Indonesia”. Dalam konteks ini proses penyeragaman kebudayaan kemudian menyebabkan kebudayaan yang berkembang di masyarakat, termasuk didalamnya kebudayaan kelompok sukubangsa asli dan kelompok marginal, menjadi terbelakang dan tersudut. Seperti misalnya dengan penyeragaman bentuk birokrasi yang ada ditingkat desa untuk semua daerah di Indonesia sesuai dengan bentuk desa yang ada di Jawa sehingga menyebabkan hilangnya otoritas adat yang ada dalam kebudayaan daerah.
Tidak dipungkiri proses peminggiran kebudayaan kelompok yang terjadi diatas tidak lepas dengan konsep yang disebut sebagai kebudayaan nasional, dimana ini juga berkaitan dengan arah politik kebudayaan nasional ketika itu. Keberadaan kebudayaan nasional sesungguhnya adalah suatu konsep yang sifatnya umum dan biasa ada dalam konteks sejarah negara modern dimana ia digunakan oleh negara untuk memperkuat rasa kebersamaan masyarakatnya yang beragam dan berasal dari latar belakang kebudayaan yang berbeda. Akan tetapi dalam perjalanannya, pemerintah kemudian memperkuat batas-batas kebudayaan nasionalnya dengan menggunakan kekuatan-kekuatan politik, ekonomi, dan militer yang dimilikinya. Keadaan ini terjadi berkaitan dengan gagasan yang melihat bahwa usaha-usaha untuk membentuk suatu kebudayaan nasional adalah juga suatu upaya untuk mencari letigimasi ideologi demi memantapkan peran pemerintah dihadapan warganya. Tidak mengherankan kemudian, jika yang nampak dipermukaan adalah gejala bagaimana pemerintah menggunakan segala daya upaya kekuatan politik dan pendekatan kekuasaannya untuk ”mematikan” kebudayaan-kebudayaan local yang ada didaerah atau kelompok-kelompok pinggiran, dimana kebudayaan-kebudayaan tersebut dianggap tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Setelah reformasi 1998, muncul kesadaran baru tentang bagaimana menyikapi perbedaan dan keanekaragaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Yaitu kesadaran untuk membangun masyarakat Indonesia yang sifatnya multibudaya, dimana acuan utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang multibudaya adalah multibudayaisme, yaitu sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan (Suparlan,1999). Dalam model multikultural ini, sebuah masyarakat (termasuk juga masyarakat bangsaseperti Indonesia) dilihat sebagai mempunyai sebuah kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut yang coraknya seperti sebuah mosaik. Di dalam mosaik tercakup semua kebudayaan dari masyarakat-masyarakat yang lebih kecil yang membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih besar, yang mempunyai kebudayaan yang seperti sebuah mosaik tersebut. Model multibudayaisme ini sebenarnya telah digunakan sebagai acuan oleh para pendiri bangsa Indonesia dalam mendesain apa yang dinamakan sebagai kebudayaan bangsa, sebagaimana yang terungkap dalam penjelasan Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi: “kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah”.
Sebagai suatu ideologi, multikultural harus didukung dengan sistem infrastuktur demokrasi yang kuat serta didukung oleh kemampuan aparatus pemerintah yang mumpuni karena kunci multibudayaisme adalah kesamaan di depan hukum. Negara dalam hal ini berfungsi sebagai fasilitator sekaligus penjaga pola interaksi antar kebudayaan kelompok untuk tetap seimbang antara kepentingan pusat dan daerah, kuncinya adalah pengelolaan pemerintah pada keseimbangan antara dua titik ekstrim lokalitas dan sentralitas. Seperti misalnya kasus Papua dimana oleh pemerintah dibiarkan menjadi berkembang dengan kebudayaan Papuanya, namun secara ekonomi dilakukan pembagian kue ekonomi yang adil. Dalam konteks waktu, produk atau hasil kebudayaan dapat dilihat dalam 2 prespekif yaitu kebudayaan yang berlaku pada saat ini dan tinggalan atau produk kebudayaan pada masa lampau.

Menjaga keanekaragaman budaya

Dalam konteks masa kini, kekayaan kebudayaan akan banyak berkaitan dengan produk-produk kebudayaan yang berkaitan 3 wujud kebudayaan yaitu pengetahuan budaya, perilaku budaya atau praktek-praktek budaya yang masih berlaku, dan produk fisik kebudayaan yang berwujud artefak atau banguna. Beberapa hal yang berkaitan dengan 3 wujud kebudayaan tersebut yang dapat dilihat adalah antara lain adalah produk kesenian dan sastra, tradisi, gaya hidup, sistem nilai, dan sistem kepercayaan. Keragaman budaya dalam konteks studi ini lebih banyak diartikan sebagai produk atau hasil kebudayaan yang ada pada kini. Dalam konteks masyarakat yang multikultur, keberadaan keragaman kebudayaan adalah suatu yang harus dijaga dan dihormati keberadaannya. Keragaman budaya adalah memotong perbedaan budaya dari kelompok-kelompok masyarakat yang hidup di Indonesia. Jika kita merujuk kepada konvensi UNESCO 2005 (Convention on The Protection and Promotion of The Diversity of Cultural Expressions) tentang keragaman budaya atau “cultural diversity”, cultural diversity diartikan sebagai kekayaan budaya yang dilihat sebagai cara yang ada dalam kebudayaan kelompok atau masyarakat untuk mengungkapkan ekspresinya. Hal ini tidak hanya berkaitan dalam keragaman budaya yang menjadi kebudayaan latar belakangnya, namun juga variasi cara dalam penciptaan artistik, produksi, disseminasi, distribusi dan penghayatannya, apapun makna dan teknologi yang digunakannya. Atau diistilahkan oleh Unesco dalam dokumen konvensi UNESCO 2005 sebagai “Ekpresi budaya” (cultural expression). Isi dari keragaman budaya tersebut akan mengacu kepada makna simbolik, dimensi artistik, dan nilai-nilai budaya yang melatarbelakanginya.

pengertian budaya,dan asal usul kebudayaan, serta macam-macam kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
“Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian, kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku dan tindakan-tindakannya.” (Hlm. 2-18 alinea I)
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Suatu kebudayaan merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial, yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak (termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia). Dengan demikian, setiap anggota masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai kebudayaannya tersebut yang dapat tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh pengalaman dan proses belajar yang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan yang mereka hadapi tidak selamanya sama.
2.2. Budaya yang Hilang
Lagu Rasa Sayang-sayange diklaim oleh Pemerintah Malaysia.
Rasa Sayange atau Rasa Sayang-Sayange adalah lagu daerah yang berasal dari Maluku, Indonesia. Lagu ini merupakan lagu daerah yang selalu dinyanyikan secara turun-temurun sejak dahulu untuk mengungkapkan rasa sayang mereka terhadap lingkungan dan sosialisasi di antara masyarakat Maluku.
Lagu ini digunakan oleh departemen Pariwisata Malaysia untuk mempromosikan kepariwisataan Malaysia, yang dirilis sekitar bulan Oktober 2007. Sementara Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu kepulauan Nusantara (Malay archipelago)[1], Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bersikeras lagu “Rasa Sayange” adalah milik Indonesia karena ia merupakan lagu rakyat yang telah membudaya di provinsi Maluku sejak leluhur, sehingga klaim Malaysia itu adalah salah.[2].
Bagaimanapun, bukti tersebut akhirnya ditemukan. ‘Rasa Sayange1′ diketahui direkam pertama kali di perusahaan rekaman Lokananta Solo 1962. [3] Pada tanggal 11 November 2007, Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Budaya Malaysia, Rais Yatim, mengakui bahwa Rasa Sayange adalah milik Indonesia [4]. Namun, ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa Malaysia menyebutkan bahwa mereka mengakui bahwa Rasa Sayange adalah milik bersama, maksudnya warisan milik bersama bangsa Melayu, antara Indonesia dan Malaysia[5].
Tentang bukti rekaman “Rasa Sayange”, bukti lagu tersebut direkam oleh PT Lokananta, Solo, Indonesia pada tanggal 1962 dalam piringan hitam Gramophone [6]. Rekaman master dari piringan ini masih disimpan oleh PT Lokananta. Ini dikenal sebagai rekaman pertama terhadap lagu ini. Piringan hitam tersebut didistribusikan sebagai souvenir kepada partisipan Asian Games ke 4 tahun 1962 di Jakarta, dan lagu “Rasa Sayange” adalah salah satu lagu rakyat Indonesia di piringan tersebut, bersama dengan lagu etnis lain Indonesia seperti Sorak-sorak Bergembira, O Ina ni Keke, dan Sengko Dainang.
Desain Grafis Perak Asli Bali
Rasa terambilnya desain garafis perak asli Bali ini muncul ketika seorang warga bali yang menjaul hasil karyanya ke konsumen luar negeri. Namun tanpa diketahui konsumentersebut malah mematenkan hasil karya tersebut sebagai desain dari luar negeri, sehingga ketika warga Bali ini hendak mengekspor hasil karyanya ternyata dia harus beurusan dengan WTO karena dianggap telah melanggar Trade Related Intellectual Property Rights (TRIPs). Sesungguhnya desain tersebut telah dimiliki dan merupakan warisan dari leluhur masyarakat Bali itu sendiri. Namun ada juga kejadian perebutan hak paten yang terjadi di dalam negeri ini sendiri yang dimana kedua belah pihak telah mematenkan hak ciptanya. Namun salah satu pihak menganggap bahwa karya lainnya merupakan plagiat dari hasil karya yang telah mereka buat.
Tari Reog Ponorogo dengan Tari Barongan Malaysia
Dikisahkan di dalam Asal Usul Reog Ponorogo telah terjadi pertempuran antara Raja Ponorogo dengan Singa Barong penjaga hutan Lodoyo. Pujangga Anom nama raja itu telah membangunkan dan membuat marah singa tersebut, karena mencuri 150 anak macan dari hutan Lodoyo. Anak-anak macan itu rencananya akan dia gunakan sebagai mas kawin pernikahannya dengan seorang puteri dari Raja Kadiri. Pertempuran antara Pujangga Anom dan singa penjaga hutan Lodoyo kemudian tak terelakkan. Kisah itu lalu menjadi legenda pada rakyat Ponorogo dan sekitarnya tentang keberanian dan ketabahan orang-orang Ponorogo dan diwujudkan dalam bentuk tarian Reog.
Dalam tarian Reog para penari bukan saja menampilkan gerakan-gerakan badan yang mempesona namun juga menyertakan suasana magis. Para penari dipercaya berada dalam keadaaan kesurupan meskipun yang sesungguhnya terjadi mereka mendahului tarian Reog dengan ritual puasa dan semedi. Adegan ketika seorang penari memanggul topeng besar berupa kepala singa yang di atasnya dihiasai dengan bulu merak adalah salah satu contoh kuatnya aroma magis tersebut.
Barongan Malaysia tidak seperti itu dan itulah yang membedakan tarian itu dengan Reog dari Ponorogo. Mungkin tema tariannya agak mirip meskipun harus dikatakan antara keduanya terdapat perberbedaan yang jauh. Namun andai pun dianggap mirip, hal itu hanya terletak pada temanya yang mengusung tema singa atau macan. Tema semacam itu juga bisa dijumpai dalam tarian Sisingaan dari Kuningan Jawa Barat dan Barongsai tarian khas Cina. Dan jika dilihat dari filosofinya, Barongan Malaysia cenderung bernuansa keagaamaan (penyebaran Islam) sementara filosofi Reog adalah keberanian dan ketabahan.
Tempe yang diklaim oleh WN Jepang
Tercatat ada 19 paten tentang tempe, di mana 13 buah paten adalah milik AS, yaitu: 8 paten dimiliki oleh Z-L Limited Partnership; 2 paten oleh Gyorgy mengenai minyak tempe; 2 paten oleh Pfaff mengenai alat inkubator dan cara membuat bahan makanan; dan 1 paten oleh Yueh mengenai pembuatan makanan ringan dengan campuran tempe. Sedangkan 6 buah milik Jepang adalah 4 paten mengenai pembuatan tempe; 1 paten mengenai antioksidan; dan 1 paten mengenai kosmetik menggunakan bahan tempe yang diisolasi. Paten lain untuk Jepang, disebut Tempeh, temuan Nishi dan Inoue (Riken Vitamin Co. Ltd) diberikan pada 10 Juli 1986. Tempe tersebut terbuat dari limbah susu kedelai dicampur tepung kedele, tepung terigu, tepung beras, tepung jagung, dekstrin, Na-kaseinat dan putih telur.
Makanan Daerah yang tergantikan oleh makanan dari Luar Negeri
Sekarang ini banyak sekali makanan daerah yang tergantikan terutama didaerah pariwisata. Sebenarnya tidak ada kerugian yang akan dialami oleh negara, namun jika dilaihat dari segi lain maka akan merugikan karena para penerus bangsa mendatang mungkin tidak akan tahu apa makanan daerah yang mereka miliki. Penyebab utamanya yaitu danya investor asing yang ingin memajukan perekonomian daerah pariwisata dengan membangun restoran cepat saji ataupun sejenis kedai junkfood. Masyarakat sekarang ini khususnya anak – anak muda, berpikir makanan daerah sudah ketinggalan jaman sehingga mereka berusaha untuk mengikuti tren yang ada. Semua itu tak lain juga akibat dari globalisasi apalagi sarana dan prasarana telah memadai bahkan terpenuhi.

Berikut ini adalah beberapa daftar artefak budaya Indonesia yang diduga dicuri, dipatenkan atau diklaim oleh korporasi asing, oknum warga negara asing, ataupun negara lain:
i. Batik dari Jawa oleh Adidas
ii. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
iii. Naskah Kuno dari Sumetera Barat oleh Pemerintah Malaysia
iv. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
v. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
vi. Rendang dari Sumetera Barat oleh Oknum WN Malaysia
vii. Sambal Bajak dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Belanda
viii. Sambal Petai dari Riau oleh Oknum WN Belanda
ix. Sambal Nanas dari Riau oleh Oknum WN Belanda
x. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
xi. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
xii. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
xiii. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
xiv. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
xv. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
xvi. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
xvii. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
xviii. Kursi Taman Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Perancis
xix. Pigura Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Inggris
xx. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
xxi. Produk Berbahan Rempah-rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia oleh Shiseido Co Ltd
xxii. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
xxiii. Kopi Gayo dari Aceh oleh perusahaan multinasional (MNC) Belanda
xxiv. Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang
xxv. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
daftar pustaka

Jumat, 04 Maret 2011

Hubungan antara Kebudayaan dan Teknologi Informasi



 Hubungan antara Kebudayaan dan Teknologi Informasi




Inilah Tekhnologi Tinggi Yang Ditemukan Bangsa Romawi
Penemuan penemuan yang dilakukan oeh bangsa romawi kuno memang sungguh mengejutkan. Dengan teknologi yang serba terbatas, mereka mampu membuat alat alat yang sangat luar biasa. Berikut adalah contoh dari penemuan penemuan bangsa romawi kuno

BIDANG MILITER:



FLAMETHROWER

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitoUsHohvenmwdmoGiopeHg0A0KskNctCE1f5TgtTv7EhMORUaKiP6SO6k2JnpgL7UTi6esSnTIwJEGewkZGY4glGIvlE0N6giAIkKyAj3GVjKxOMsL1BFG9h36_FZp7KLZcXnwjFbQWxA/s400/GreekFire01.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAtkhix0kF2RFG1FykVEUeazKRR6ptQx-ErU0PSIZdwTO46aPyvOuiuinrXpOr5bjrPgtAiWLWBaqQCvsVTWK0TZjaXEa2g6ShBZ6puW6KmERWwKs_60ngNMT_ptmCoIofmk_SbSf1ei2D/s400/greekfire-madridskylitzes1.jpg
digunakan untuk perang kapal jarak dekat, untuk membakar kapal-kapal musuh.
prinsip kerjanya, minyak yang mudah terbakar dipompa, lalu disulut di tempat keluarnya minyak itu.


CERMIN PEMBAKAR

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji76qULRfZdkaAfaKmlIr4Fu68zWCtm8tNO7Z1tZ_KW-Cw_wMHRxnP8cP7uyxcEQTstVJoWtlK-avyWiVtvCVgbwjzJcXQbiZ8KrBC5v20aBF5Enf5d27L02Yfie29pObTPzGHb7FBxMeq/s400/archimedes_death_ray.jpg

cermin cekung yang besar memantulkan cahaya matahari ke kapal musuh, lalu kapal musuh pun terbakar (buset dah )




BIDANG MESIN:


PENTASPASTOS
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCeIJON7bFvj8n7QU5qQnKQ0PgInrkzd3emNgc3KNGQBCKY1M92FH5BL8bbBl__DySzsEp4QAdO7eMirZi6_IoXumq6o9bYmTcukJcvWVOlQ4g1uzOkDnE8SMNJOrGOxHnTPoVCFSRGjOw/s400/Pentaspastos_scheme.svg.jpeg

Fungsinya sama seperti Crane di zaman sekarang. tuas diputar untuk mengangkat katrol yang dikaitkan dengan beban.


GERGAJI TENAGA AIR

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcvf63eVv0rHc-oRQJo2-IZhYKuSY1v29M4Nux0dl5fWHP_NTrbV9pbf5lqtows6yfRe_GWRwbnYPgKUaK8dR1e1NWpNyXf3NL2sQ4CMWwTU1zIWNq4R2Mn6ktcRoAxwYhxL2WRcm7muyj/s400/800px-R%25C3%25B6mische_S%25C3%25A4gem%25C3%25BChle.svg.jpg
Mirip PLTA, tapi bukan memutar dinamo. mesin ini memutar gir yang disambungkan dengan gergaji.


POMPA AIR

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEini-kx8_CzVEunXRt8z3P9Q2VllZa5lcnSuABUTpcKhNwA79bJcRLP6Bc_SmWp1nreaeIcnhhOXHZEZVoblaFtVi9od1BbweHlwcdK18Fds5cjdzHD_G-WO5BdagzY93ZjYk0MtIKwcUbI/s400/RomanPump.jpg
bila C di angkat/tarik, tekanan di A menjadi berkurang, sehingga katup B terbuka, ruang A pun terisi fluida, bila C di tekan, katup B tertutup, dan katup D terbuka, lalu keluarlah isi dari A


BOR BAWAH TANAH

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjszSGUoQbHvwMkBLYgRSrcDt9Z-MfYO5dm9hfsb7HUrRjHWn-_fE7fHS7r0Yxoph5E13WvAGkmhmLQn5i6vbJQvi7pjKM9hWgDREK2f5ixFQ5z6XJpxKyjyacSl3F0OuA1xtJcig1hZXr-/s400/VitruviusTenBooksMHMorgan1914p295.gif
digunakan untuk mengambil air di bawah tanah. menggunakan prinsip archimedes.


BIDANG OTOMOTIF:



KERETA KUDA TAMASYA, LENGKAP DENGAN SUSPENSI DAN REM



SUSPENSI

Didesain agar nyaman, dan kereta tidak hancur bila melewati gundukan.


REM

KIRI : rem yg mekanismenya mirip dengan kita kalau berhenti pake kaki sewaktu naik sepeda
KANAN : bantalan yang terkait dengan rantai terinjak ban belakang, rantai tertarik, sehingga rantai tersebut menghentikan gardan roda depan berputar.

SUKU CADANG

ternyata kereta romawi udah terbuat dari besi, bukan kayu lagi.


BIDANG METRIKA DAN PENGUKURAN:



ODOMETER/METERAN TAKSI

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjDspg7wQKuSximJQ0F52Ztb7Ie8krwQNXGtrh6Jq2RI-JJZCAjUn5wtXe7AVLBfc6CfbnCh50hQHt0f2fe8QoVG5g8tvVOb1Q31fEK8pxAH73WVsOwEBQRFMZH15wbyoSZUUBVbL5jOsn/s400/odogear.jpg
dipasang sebagai kereta tambahan. satu putaran gir (a) melambangkan satu mil. satu putaran tersebut membuat satu kelereng (c) keluar. itu berarti 1 kelereng=1 mil. digunakan untuk peperangan. (gile romawi udah ada taksi dari dulu...)

DIOPTRA/THEODOLITE KUNO

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj61IkbcJRIbKGr_kbsWCTtNhJN-NuYtTYj25yt3FmLhxO8_NqI4NrQWZOhCQyzeOMgQdF1SfK8YXbc1gfAOBTOKeKoT7x5cthTDfsHrBvnOOI3Xpf607lH6uJVh7P94o1Nlyq4Dl2lLExp/s400/166682857_590f989baa.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYLeRBnus9VhpKZhAJhREhpEDTaxfyd0a0WH5aVNJJHThr0OblGkJFGs2uhAVE5hNYuSdiWmqJzlgNm-mSftUYG12u2jhssU4i7CmGxsCmQMX2mmPhXs6jer8AlPxPQdZofFmRdChT67sB/s400/Heronm.jpg
Digunakan untuk mengukur jarak antar titik di bumi.

Example by Heron how to use the Dioptra to construct a tunnel through two opposite points in a mountain. Take a point close to the first entrance B and another point E. Then use the Dioptra to obtain the perpendicular line EF and through a set of other perpendicular segments get line segment KL the point M for which DM is perpendicular to KL, where D is the other opposite entrance point. Using DN and NB estimate the angle alpha necessary to connect points B and D.(gak gw terjemahin biar ga maksa )


KALKULATOR LUAR ANGKASA

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiihc1tUzN_VZK4q0wjrOU_3IHCnbn6aGqz-65odLDRbCL7zUx5RL6_AH8c2aY4teqlSN-NtAT_zJVkiZfnRZ8DbGyWlLrLn99eDqsj8dO3lyoW4dj_KIMdVG_CTrWFb4GY6UdJratI09tQ/s400/672px-nama-machine-danticythere-1-tm.jpg
disebut juga Antikythera. girnya digunakan untuk mengukur posisi matahari, bulan, dan mungkin benda langit lainnya. sampai saat ini para ilmuwan belum bisa menggunakannya.

LAIN-LAIN:

PINTU OTOMATIS

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH0u9PvhIk4kEjLsn_P_xIM5w2YoosFWZhMgYwkVAJjxJblwuR5qJLaX6b1nFnHuUwSfk1qjdr1iJeSFhCa-qP4Tv-LCpv7s1nulJemTdClRiCq9qoH3zynoSu6bQin56X7yJvv3vlpxs2/s400/heron_ani.gif
bila api altar dinyalakan, tekanan panasnya akan memompa air, menarik beban, lalu memutar engsel pintu. (jaman dulu udah ada mall kali ya)


KOSMETIK

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwA_VBNiOXRFJbgHeVz8bZ2-gPUTJ2bK3U2kzPkn4AUPjrF9-szrzPQ_WRq9VAUwi8v4_6GUzgqOU8FoxcNZItoP6-Ed2AAfNI3-FEH-aF3xn2VZqcJyuujnwqnnVoHxU-jJmvH8314yav/s400/dn3994-1-185-tm.jpg
terbuat dari timah, timbal, batu bara, bahkan arsenik!

BETON

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggirXSO8noulhnsB384Z2MGz0aT-IO0vfHxyY35-o0yq-WYy7VuHMDR9c62_Bk9cVdXdPmUICJD53pMo9zeST_9n-iGM_XVBF_Kvm8nkr7e-XYWQ0czv9SK1PGuug9V0gBtHSwNazZpozQ/s400/800px-rome-pantheon-interieur1-tm.jpg
foto diatas adalah Pantheon, bangunan Romawi yang diduga bangunan pertama yang seluruhnya terbuat dari beton. bahan dasar beton zaman dahulu sama dengan sekarang. dibutuhkan karena ringan, tahan air, dan kuat.


Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi & Komunikasi

Manusia memiliki dua fungsi kedudukan dalam kehidupan ini yaitu sebagai individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan untuk berkomunikasi diantara sesamanya dan merupakan kebutuhan penting agar dapat melakukan interaksi dengan baik. Atas dasar kebutuhan tersebut, manusia berupaya mencari dan mencipta sistem dan alat untuk saling berinteraksi, mulai dari gambar (bentuk lukisan), isyarat (tangan, asap, dan bunyi), huruf, kata, kalimat, tulisan, surat, sampai dengan telepon dan internet. Perkembangan sistem informasi dalam kehidupan manusia seiring dengan peradaban manusia itu sendiri sampai akhirnya mengenal istilah Teknologi Informasi (IT/Information Technology).
Jika berbicara tentang teknologi, tentunya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Selamanya, selama peradaban manusia masih ada, teknologi akan terus menjadi hal terpenting dalam kehidupan.
Hal yang saat ini sedang menjadi trend dan ramai diperbincangkan adalah teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mana merupakan salah satu hal terpenting di abad ini. Tidak dapat dipungkiri kalau TIK tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Mulai dari anak kecil hinga orang tua, pedagang kecil hingga pengusaha besar, baik disadari maupun tidak sudah begitu tergantung pada TIK.
Dilihat dari kacamata sejarah, TIK sesungguhnya sudah mulai dikenal manusia sejak beratus-ratus berabad-abad lalu. Sejak manusia diciptakan di muka bumi ini, manusia sudah mulai mencoba berkomunikasi dimulai dari bentuk gambar yang tak bermakna pada dinding-dinding, prasasti-prasasti, symbol-simbol dan isyarat, sampai informasi yang kemudian dikenal dengan nama internet. Informasi yang dikekola dan disampaikan juga terus dikembangkan, dari informasi yang sederhana seperti sekedar menggambarkan suatu keadaan, sampai pada informasi strategis seperti taktik bertempur. Hal ini merupakan titik awal perkembangan TIK. Manusia yang lebih maju dan modern mampu berkomunikasi secara lisan dan mulai mampu mendokumentasikan informasi dalam bentuk tulisan dan ukiran baik dalam bentuk simbol maupun gambar.
Semakin berkembangnya sumber daya manusia, membuat teknologi informasi dan komunikasi juga semakin berkembang dengan pesat hal ini sesuai dengan pernyataan Everett M Rogers yang kemudian mengklasifikasifikasikan kronologis dari perkembangan teknologi komunikasi melalui 4 era, yakni: era komunikasi tulisan (4000 SM- hingga kini), era komunikasi cetak (1456 – hingga kini), era telekomunikasi (1844 - hingga kini), era komunikasi interaktif (1946 - hingga kini). Namun bila merujuk pada perkembangan teknologi secara keseluruhan maka perkembangan teknologi komunikasi dapat disusun dalam garis besar sejarah perkembangan teknologi komunikasi yang tersusun secara periodik melalui empat tahap, yakni: Jaman pra-sejarah, Jaman transisi, Jaman revolusi industri dan pasca revolusi industri, Jaman modern. Yang di jabarkan dalam keterangan, sbb:

Perkembangan teknologi komunikasi jaman Pra-sejarah

a. Tahap Memori Aiding Stage : ( > 20.000 SM)
Pada tahap ini manusia masih berada dalam tatanan jaman primitif. Mereka masih tinggal di gua-gua dengan mengandalkan hidup sepenuhnya pada alam. Mereka belum mengenal sistem hidup bermasyarakat, belum mengenal cara bertani. Komunikasi diantara mereka sebatas hanya pada anggota kelompok mereka. Jadi boleh dikatakan komunikasi hanya diarahkan pada inter kelompok dan belum antar kelompok. Di dalam oleh komunikasinya mereka hanya sebatas menggunakan alat bantu yang ada pada tubuhnya, yang diwujudkan dalam bentuk bahasa isyarat atau sering juga disebut dengan Body language. Mereka belum mengenal bahasa verbal, apalagi alat bantu lain dalam proses komunikasinya.

b. Tahap Pictorial Era Periode
Pada tahap ini selangkah peradaban dan kebudayaan mereka tambah maju.
Komunikasi tidak saja sebatas anggota dalam kelompoknya, akan tetapi juga telah meluas sampai pada kelompok yang lain. Jadi tidak lagi inter kelompok, tetapi sudah antar kelompok. Walaupun sederhana mereka sudah mengenal sistem hidup bermasyarakat, bercocok tanam dan juga masih berburu binatang. Diperkirakan oleh para ahli, pada tahap ini mereka juga sudah mengenal bahasa verbal atau bahasa ucap (walaupun juga masih serhana). Salah satu kemajuan lainnya yang dicapai peradaban
masyarakat pada masa ini ialah dengan diciptakannya lambang-lambang visual sebagai alat bantu mereka didalam

proses komunikasinya. Alat bantu visual tadi berupa gambar-gambar binatang yang peninggalannya banyak diketemukan di dinding-dinding gua misalnya : gua Lascaux (Dordogne, Perancis), gua Altamira, Arana (Spanyol), gua Addayra (Sissilia, Itali) dan lain sebagainya. Lukisan-lukisan tadi menurut analisa ahli arkeologi berasal dari jaman Palaeolitichum (20.000-10.000 SM).
Adanya lukisan-lukisan tadi maka diperkirakan sejak saat itu manusia telah mulai dapat memformulasikan pesan-pesan dengan menggunakan media bantu simbol Visual dengan kategori yang sederhana. Gambar atau lukisan tadi disebut dengan Pictogram.

c. Tahap Ideographic Stage
Peradaban komunikasi khususnya dan manusia pada umumnya mulai selangkah lagi lebih maju. Pada phase ini manusia didalam sistem kemasyarakatannya mulai teratur, mengenal sistem bangunan, sistem pengairan pertanian dan juga sistem sistem komunikasi yang baik. Kalau pada tahap sebelumnya symbol visual digambarkan dalam bentuk binatang, pada tahap ini mereka telah dapat memformulasikan huruf-huruf sebagai lambang visualnya. Huruf-huruf sebagai lambang komunikasinya disebut dengan Huruf Ideogram, yakni satu bentuk huruf yang didalamnya mencakup pengertian 1 ide atau bisa disebut satu huruf bukan merupakan makna satu bunyi akan tetapi satu pengertian atau konsep. Contoh dari Ideogram ini adalah huruf Hyreogliph hieroglyph1_800.jpg, yakni bentuk huruf dari mesir kuno yang dapat dikuak rahasianya (diterjemahkan / dibaca) oleh Champollion (ahli sejarah Prancis yang dibawa oleh ekspedisi Napoleon 1822). Sedangkan model huruf ideogram yang ada sampai saat ini adalah huruf Cina ). Pelu ditambahkan lagi juga bahwasannya pada tahap ini manusia sudah tinggi peradaban dan kebudayaannya karena disamping hal-hal tersebut diatas manusia juga sudah menggunakan bahasa lisan sebagai alat komunikasi primer secara sempurna.

d. Phonetic Stage
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya alat bantu yang dipakai manusia dalam berkomunikasi. Karena pada tahap inilah manusia dapat menyusun abjad huruf seperti apa yang kita kenal saat ini. Abjad yang tersusun secara teratur saat ini berasal dari tulisan yang tidak berabjad secara teratur yang diketemukan Situs dipulau Kreta, pusat kebudayaan Minea kuno. Seorang sarjana archeologi Inggris, Sir Arthur Evons, menemukan peninggalan tulisan berbentuk baris dari tahun 1700-1550 SM. Tulisan tadi dibagi dalam bentuk A dan B. Dari bentuk Alpha dan Betha tadi maka seiring dengan kemajuan peradaban dan kebudayaan manusia muncullah apa yang kita kenal dengan istilah “Alphabet”   alphabet.jpeg. Yakni susunan symbol/tanda yang menggambarkan unsur-unsur suara pribadi seseorang manusia. Penggunaan abjad ini disempurnakan lagi pada masa Yunani mengalami kejayaan. Disamping diketemukan Alphabet, pada tahap ini manusia juga telah menemukan media sebagai cikal bakal media massa dalam proses komunikasi manusia. Media itu adalah bernama Acta Diurna, yang diperkenalkan oleh Yulius Caesar pada 100-44 SM. Acta Diurna adalah berupa papan tempel yang didalamnya ditempelkan informasiinformasi aktual yang perlu diketahui oleh masyarakat. Acta Diurna ditempatkan di Forum Romanum (yakni Alun-alun kota Roma) dengan maksud agar informasi tadi dapat dibaca oleh seluruh penduduk Roma. Media Acta Diurna yang artinya catatan harian ini dianggap sebagai cikal bakal surat kabar modern. Hal ini disebutkan unsur-unsur yang ada pada Acta Diurna ini seperti unsur-unsur yang melekat pada surat kabar modern.

Perkembangan Tek. Kom Masa Transisi (1100 – 1750 )
Masa ini adalah masa antara runtuhnya kekeaisaran Romawi hingga ditemukannya mesin uap tahun 1750 (revolusi industri). Pada masa tersebut Eropa dikuasai bangsa Babar sehingga tidak ada catatan tentang perkembangan teknologi komunikasi. Hanya saja di Cina ditemukan bahwa tahun 1190 telah ditemukan tulisan-tulisan dalam bentuk buku.
Setelah mengalami kemandegan akibat dijajah maka pada abad ke 14 muncul beberapa pabrik kertas di Eropa yang mengacu pada teknologi yang dimiliki bangsa China. Munculnya pabrik kertas muncul pula surat kabar yang ditulis dengan tulisan tangan seperti Strange News di Ingris, Gazetta di Itali, Nova di Perancis. Pada tahun 1440 seorang bangsa Jerman bernama Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak yang menjadi tonggak berlakunya komunikasi menggunakan simbol-simbol tercetak. Tahun 1452 Gutenberg telah menggunakan plat metal untuk sistem mesin cetaknya yang terdiri dari 42 baris   calligraphychineseinpoetry.jpg


Perkembangan Tek. Kom masa dan pasca revolusi industri (1750 – 1900 )
Pada masa ini toggak sejarah perkembangan teknologi komunikasi    canvas.png
didahului dengan ditemukannya mesin uap oleh James watt. Pengunaannya pada tahun 1785 dalam industri menimbulkan massifikasi produksi yang memaksa pencarian raw material secara ekspansi ke luar Eropa. Melalui ekspansi ke luar Eropa tersebut menimbulkan kesadaran akan teknologi yang mampu mengatasi jarak ruang dan waktu. Berbagai penemuan di bidang teknologi telah mendorong majunya infomasi dan teknologi. Teknologi yang pertama masa ini adalah dengan ditemukannya Mesin telegraf oleh Morse pada tahun 1832, kemudian setelah James Watt menemukan mesin uap, maka Friedrich Konig (orang Jerman) mengembangkan mesin cetak dengan tenaga. Kemudian berkembanglah cetak-mencetak berbagai berita dan pesan dengan menggunakan mesin ketik. Mesin ketik yang pertama kali dipatenkan adalah rancangan tiga orang Amerika yaitu Christoper L. Sholes, Samuel Soule, dan Carlos Glidden (1868).
Dunia elektronik semakin maju. Hal ini telah membuka babak baru bagi kegiatan komunikasi. Hal ini dimulai tahun 1840 sewaktu F.B. Morse menemukan telegram listrik. Sejak saat ini mulai komunikasi jarak jauh dengan tepat. Tahun 1876 Alexander Graham Bell menemukan telepon. Tahun 1864 Clark Maxwell menemukan toeri bahwa gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang hampa. Tahun 1895, Guilerino Marconi menggabungkan pemenuan Maxwell dan hasil percobaan Hertz untuk mengirimkan pesan melalui ruang hampa yang disebut telegram tanpa kabel, yang kemudian dikenal dengan radio. Tahun 1906 bertepatan dengan malam Natal sebagai pengganti pengiriman kode Morse, pemancar radio yang pertama kali dibuat untuk menyiarkan lagu-lagu Natal. Berikutnya gambar bergerak dan teknologi pemancar radio digabung, sehingga tercipta televisi. Vladimir K. Zworykin ahli fisika kelahiran Rusia telah mendemonstrasikan televisi elektronik pertama kali pada tahun 1928. Teknologi informasi komunikasi terus berkembang. Tahun 1960 ketika Echo I, berhasil menerima gelombang radio dari bumi dan memancarkannya kembali ke bumi. Sejak itu mulai diluncurkan satelit ke ruang angkasa. Dengan ini maka komunikasi melalui satelit berkembang di dunia.

Perkembangan teknologi komunikasi jaman modern (1940 – sekarang )
Jaman modern merupakan jaman ketika komunikasi sudah mulai menyatukan manusia di berbagai belahan dunia tanpa terhalangi oleh jarak, ruang dan waktu. Era ini mulai muncul ketika tahun 1942 ditemukan komputer mainframe pertama di Philadelphia Amerika Serikat yang disebut sebagai ENIAC ( electronic numerical integrator and calculator )
Lompatan yang menakjubkan pada jaman ini adalah ditemukannya media yang disebut sebagai “multi media” yaitu perpaduan tiga teknologi utama yaitu telepon, komputer dan televisi atau dalam istilah lain disebut sebagai pertemuan 2 C yaitu computer and communication. Penemuan multi media ini membawa perubahan pada perilaku komunikasi yang dilakukan sehingga komunikan yang tadinya bersifat pasif menjadi bersifat aktif dengan dapat segera memberikan feedback terhadap informasi yang diterimanya tersebut. Munculah kemudian istilah interactive multi media yang menjadikan jaman modern ini sebagai masa komunikasi interaktif. canvas21.png


Teknologi, pengobatan, dan matematika

Teknologi

Dalam bidang tekonologi, pengobatan, dan matematika, Mesir kuno telah mencapai standar yang relatif tinggi dan canggih di masanya. Empirisme tradisional, sebagaimana dibuktikan oleh Papirus Edwin Smith dan Ebers (c. 1600 SM), ditemukan oleh bangsa Mesir. Bangsa Mesir kuno juga diketahui menciptakan alfabet dan sistem desimal mereka sendiri.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/73/Egyptian_glass_jar.jpg/170px-Egyptian_glass_jar.jpg
Salah satu peninggalan Mesir kuno yang bernilai seni tinggi.

Tembikar glasir bening dan kaca

Bahkan sebelum masa keemasan di bawah kekuasaan Kerajaan Lama, bangsa Mesir kuno telah mampu mengembangkan sebuah material kilap yang dikenal sebagai tembikar glasir bening, yang dianggap sebagai bahan artifisial yang cukup berharga. Tembikar glasir bening adalah keramik yang terbuat dari silika, sedikit kapur dan soda, serta bahan pewarna, biasanya tembaga. Tembikar glasir bening digunakan untuk membuat manik-manik, ubin, arca, dan lainnya. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menciptakan tembikar glasir bening, namun yang sering digunakan adalah menaruh bahan baku yang telah diolah menjadi pasta di atas tanah liat, kemudian membakarnya. Dengan teknik yang sama, bangsa Mesir kuno juga dapat memproduksi sebuah pigmen yang dikenal sebagai Egyptian Blue, yang diproduksi dengan menggabungkan silika, tembaga, kapur dan sebuah alkali seperti natron.
Bangsa mesir kuno juga mampu membuat berbagai macam objek dari kaca, namun tidak jelas apakah mereka mengembangkan teknik itu sendiri atau bukan. Tidak diketahui pula apakah mereka membuat bahan dasar kaca sendiri atau mengimpornya, untuk kemudian dilelehkan dan dibentuk, namun mereka dipastikan memiliki kemampuan teknis untuk membuat objek dan menambahkan elemen mikro untuk mengontrol warna dari kaca tersebut. Banyak warna yang dapat mereka ciptakan, termasuk di antaranya kuning, merah, hijau, biru, ungu, putih, dan transparan.

 

 

 

 

 

Pengobatan

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4b/Ancient_Egyptian_medical_instruments.jpg/170px-Ancient_Egyptian_medical_instruments.jpg

Prasasti yang menggambarkan alat-alat pengobatan Mesir kuno.
Permasalahan medis di Mesir kuno kebanyakan berasal dari kondisi lingkungan di sana. Hidup dan bekerja di dekat sungai Nil mengakibatkan mereka terancam penyakit seperti malaria dan parasit schistosomiasis, yang dapat mengakibatkan kerusakan hati dan dan pencernaan. Binatang berbahaya seperti buaya dan kuda nil juga menjadi ancaman. Cidera akibat pekerjaan yang sangat berat, terutama dalam bidang konstruksi dan militer, juga sering terjadi. Kerikil dan pasir di tepung (muncul akibat proses pembuatan tepung yang belum canggih) merusak gigi, sehingga menyebabkan mereka mudah terserang abses.
Hidangan yang dimakan orang kaya di Mesir kuno biasanya mengandung banyak gula, yang mengakibatkan banyaknya penyakit periodontitis. Meskipun di dinding-dinding makam kebanyakan orang kaya digambarkan memiliki tubuh yang kurus, berat badan mumi mereka menunjukkan bahwa mereka hidup secara berlebihan. Harapan hidup orang dewasa berkisar antara 35 tahun untuk laki-laki dan 30 tahun untuk wanita.
Tabib-tabib Mesir Kuno termasyhur dengan kemampuan pengobatan mereka dan beberapa, seperti Imhotep, tetap dikenang meskipun telah lama meninggal. Herodotus mengatakan bahwa terdapat pembagian spesialisasi yang tinggi di antara tabib-tabib Mesir; misalnya beberapa tabib hanya mengobati permasalahan pada kepala atau perut, sementara yang lain hanya mengobati masalah mata atau gigi. Pelatihan untuk tabib terletak di Per Ankh atau institusi "Rumah Kehidupan," yang paling terkenal terletak di Per-Bastet semasa Kerajaan Baru dan di Abydos serta Saïs di Periode Akhir. Sebuah papirus medis menunjukkan bahwa bangsa Mesir memiliki pengetahuan empiris soal anatomi, luka, dan perawatannya.
Luka-luka dirawat dengan cara membungkusnya dengan daging mentah, linen putih, jahitan, jaring, blok, dan kain yang dilumuri madu untuk mencegah infeksi. Mereka juga menggunakan opium untuk mengurangi rasa sakit. Bawang putih maupun merah dikonsumsi secara rutin untuk menjaga kesehatan dan dipercaya dapat mengurangi gejala asma. Ahli bedah mesir mampu menjahit luka, memperbaiki tulang yang patah, dan melakukan amputasi. Mereka juga mengetahui bahwa ada beberapa luka yang sangat serius sehingga yang dapat mereka lakukan hanyalah mebuat pasien merasa nyaman menjelang ajalnya.


Pembuatan kapal

Bangsa Mesir kuno telah tahu bagaimana merakit papan kayu menjadi lambung kapal sejak tahun 3000 SM. Archaeological Institute of America melaporkan[5] bahwa beberapa kapal tertua yang pernah ditemukan berjenis kapal Abydos. Kapal-kapal yang ditemukan di Abydos ini dibuat dari papan kayu yang "dijahit" menggunakan tali pengikat.[147][5] Awalnya kapal-kapal tersebut diperkirakan sebagai milik Firaun Khasekhemwy karena ditemukan dikubur bersama dan berada di dekat kamar mayat Firaun Khasekhemwy[147], namun penelitian menunjukkan bawa kapal-kapal itu lebih tua dari usia sang firaun, sehingga kini diperkirakan sebagai kapal milik firaun yang lebih terdahulu. Menurut profesor David O'Connor dari New York University, kapal-kapal itu kemungkinan merupakan kapal milik Firaun Aha.[147]
Namun meskipun bangsa Mesir Kuno memiliki kemampuan untuk membuat kapal yang sangat besar dan mudah dikendalikan di atas sungai Nil, mereka tidak dikenal sebagai pelaut yang handal.

Matematika

Perhitungan matematika tertua yang ditemukan berasal dari periode Naqada, yang juga menunjukkan bahwa bangsa Mesir ketika itu telah mengembangkan sistem bilangan. Nilai penting matematika bagi seorang intelektual kala itu digambarkan dalam sebuah surat fiksi dari zaman Kerajaan Baru. Pada surat itu, penulisnya mengusulkan untuk mengadakan kompetisi antara dirinya dan ilmuwan lain berkenaan masalah penghitungan sehari-hari seperti penghitungan tanah, tenaga kerja, dan padi. Teks seperti Papirus Matematika Rhind dan Papirus Matematika Moskwa menunjukkan bahwa bangsa Mesir Kuno dapat menghitung empat operasi matematika dasar — penambahan, pengurangan, pengalian, dan pembagian — menggunakan pecahan, menghitung volume kubus dan piramid, serta menghitung luas kotak, segitiga, lingkaran, dan bola. Mereka memahami konsep dasar aljabar dan geometri, serta mampu memecahkan persamaan simultan.
23
dalam
hieroglif
D22
Notasi matematika Mesir Kuno bersifat desimal (berbasis 10) dan didasarkan pada simbol-simbol hieroglif untuk tiap nilai perpangkatan 10 (1, 10, 100, 1000, 10000, 100000, 1000000) sampai dengan sejuta. Tiap-tiap simbol ini dapat ditulis sebanyak apapun sesuai dengan bilangan yang diinginkan; sehingga untuk menuliskan bilangan delapan puluh atau delapan ratus, simbol 10 atau 100 ditulis sebanyak delapan kali. Karena metode perhitungan mereka tidak dapat menghitung pecahan dengan pembilang lebih besar daripada satu, pecahan Mesir Kuno ditulis sebagai jumlah dari beberapa pecahan. Sebagai contohnya, pecahan dua per tiga (2/3) dibagi menjadi jumlah dari 1/3 + 1/15; proses ini dibantu oleh tabel nilai [pecahan] standar. Beberapa pecahan ditulis menggunakan glif khusus; nilai yang setara dengan 2/3 ditunjukkan oleh gambar di samping.
Matematikawan Mesir Kuno telah mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari teorema Pythagoras. Mereka juga dapat memperkirakan luas lingkaran dengan mengurangi satu per sembilan diameternya dan memangkatkan hasilnya:
Luas ≈ [(89)D]2 = (25681)r 2 ≈ 3.16r 2,
yang hasilnya mendekati rumus πr 2.[154][155]

Peninggalan

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/05/Egypt.ZahiHawass.01.jpg/220px-Egypt.ZahiHawass.01.jpg
Dr. Zahi Hawass, Sekretaris Jenderal Supreme Council of Antiquities.
Budaya dan monumen Mesir kuno telah menjadi peninggalan sejarah yang abadi. Pemujaan terhadap dewi Isis, sebagai contoh, menjadi populer di masa Kekaisaran Romawi. Orang Romawi juga mengimpor bahan bangunan dari Mesir untuk mendirikan struktur dengan gaya Mesir. Sejarawan seperti Herodotus, Strabo dan Diodorus Siculus mempelajari dan menulis tentang Mesir kuno yang kemudian dipandang sebagai tempat yang penuh misteri. Di Abad Pertengahan dan Renaissance, perkembangan budaya pagan Mesir mulai menurun seiring dengan berkembangnya agama Kristen dan Islam, namun ketertarikan terhadap budaya tersebut masih tersirat dalam karya-karya ilmuwan abad pertengahan, misalnya karya Dhul-Nun al-Misri dan al-Maqrizi.
Pada abad ke-17 dan 18, penjelajah dan turis Eropa membawa banyak barang antik dan menulis tentang kisah perjalanan mereka di Mesir, yang kemudian memancing terjadinya gelombang Egyptomania di Eropa. Ketertarikan tersebut mengakibatkan banyaknya kolektor Eropa yang membeli atau membawa barang-barang antik penting dari Mesir. Meskipun penjajahan kolonial Eropa terhadap mesir mengakibatkan hancurnya benda-benda bersejarah, kehadiran bangsa Eropa juga dampak positif terhadap peninggalan Mesir kuno. Napoleon, misalnya, melakukan pembelajaran pertama mengenai Egiptologi ketika ia membawa 150 ilmuwan dan seniman untuk mempelajari dan mendokumentasi sejarah alam Mesir, yang kemudian dipublikasi dalam Description de l'Ėgypte.[160] Pada abad ke-20, pemerintah Mesir dan arkeolog mulai melakukan pengawasan terhadap kegiatan penggalian di Mesir dengan membentuk Supreme Council of Antiquities.






Daftar pustaka

Sosiawan, Edwi Arief. 2009. Perkembangan teknologi komunikasi. www.edwias.com
Lestari, Puji. 2009. Antropologi 2 : Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
http://www.2lisan.com/readmore/sejarah+perkembangan+komputer+dan+gambar+penemunya/
http://iradewa.chevonest.com/iptek/
http://gurumuda.com/bse/
http://www.situsdunia.tk/2011/01/inilah-tekhnologi-tinggi-yang-ditemukan.html