Rabu, 03 November 2010

Ilmu Sosial Dasar


Ilmu Sosial Dasar


Ilmu social dasar adalah pengetahuan tentang masalah2 sosial . Ilmu social dasar bukan gabungan dari beberapa ilmu sosial2 yang digabungkan. Dan ilmu social dasar bukan merupakan disiplin dari ilmu itu sendiri, karena ilmu social dasar tidak mempunyai objek dan metode ilmiah.

• Manusia, Keragaman, dan Kesederajatan.

Pendahuluan

Pertumbuhan penduduk saat ini sangatlah cepat , aspek2 yang mendorong pertumbuhan meliputi aspek social, ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagai’a.
Hal tersebut menjadikan manusia mempunyai keragaman dan kesederajatan antar sesama manusia.

A.    Makna keragaman dan kesederajatan

1.      Makna keragaman
Keragaman yang di maksud di sini adalah suatu kondisi dalam masyarakat di mana terdapat perbedaan – perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras,agama dan keyakinan, ideology, adat kesopanan, serta situasi ekonomi.
2.      Makna kesederajatan
Kesederajatan berasal dari kata sederajat yang menurut KBBI artinya sama tingkatan (pangkat, kedudukan). Dengan demikian konteks kesederajatan di sini adalah suatu kondisi di mana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki atu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki.

B.     Unsur – unsur keragaman dalam masyrakat Indonesia
\
Suku Bangsa dan Ras

Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke sangat beragama. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahirlah yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran-ukuran tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya.
Salah satu contoh ras di Indonesia adalah ras Mongoloid Melayu Muda (Deutero Malayan Mongoloid), Mongoloid Melayu Tua, dan Austroloid.

Agama dan Keyakinan

Agama sebagai bentuk keyakinan memang sulit diukur secara tepat dan rinci. Hal ini pula yang barangkali menyulitkan para ahli untuk memberikan definisi yang tepat tentang agama.
Masalah agama tak akan mungkin dapat di pisahkan dari kehidupan masyarakat. Dalam praktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain adalah:
1)      Berfungsi edukatif
2)      Berfungsi penyelamat
3)      Berfungsi sebagai perdamaian
4)      Berfungsi sebagai social control
5)      Berfungsi sebagai transformative

C.     Pengaruh keragaman terhadap kehidupan beragama, bermasyarakat, bernegara, dan kehidupan global

Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengusung nilai harmoni. Perbedaan yang terwujud baik secara fisik ataupun mental, sebenarnya merupakan kehendak tuhan yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah potensi untuk menciptakan sebuah kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi. Di kehidupan sehari-hari, kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan agama, bersama-sama dengan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegaran, mewarisi pelaku kegiatan kita. Sesama manusia saling beriringan, saling melengkapi. Tetapi sering kali terjadi malah sebaliknya. Perbedaan-perbedaan tersebut menciptakan ketegangan hubungan antaranggota masyarakat. Hal ini disebabkan oleh sifat dasar yang selalu dimiliki oleh masyarakat majemuk seperti:
a)      Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang sering kali memiliki kebudayaan yang berbeda.
b)      Memiliki struktur social yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non-komplementer.
c)      Kurang mengembangkan consensus di antara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai social yang bersifat dasar.
d)     Secara relative sering kali terjadi konflik di antara kelompok yang satu dengan yang lainnya.
e)      Secara relative integrasi social tum buh di atas paksaan dan saling ketergantungan did alma bidang ekonomi.
f)       Adanya dominsai politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu:
1)      Semangat religious
2)      Semangat nasionalisme
3)      Semangat pluralism
4)      Semangat humanism
5)      Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan antar agama, media massa, dan harmonisasi dunia

Keterbukaan, kedewasaan sikap, pemikiran global yang bersifat inklusif, serta kesadaran kebersamaan dalam mengarungi sejarah, merupakan modal yang sangat menentukan bagi terwujudnya sebuah bangsa yang Bhineka Tunggal Ika. Menyatu dalam keragaman, dan beragam dalam kesatuan. Segala bentuk kesenjangan didekatkan, segala keanekaragaman dipandang sebagai kekayaan bangsa, milik bersama. Sikap inilah yang perlu dikembangkan dalam pola piker masyarakat untuk menuju Indonesia Raya merdeka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar