Kegiatan
komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-hari, mulai antar
teman/pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Kalau lebih teliti lagi banyak
kegagalan dari komunikasi yang kita lakukan. Bisa jadi bentuknya karena tujuan
yang kita inginkan belum tercapai. Bukan tujuan komunikasi secara egois loh.
Tetapi tujuan komunikasi yang lebih pada, tidak adanya saling kesepahaman,
belum bertambahnya informasi, serta ada usaha perubahan tingkah laku pada orang
atau teman kita itu. Yang terkadang tidak hanya diartikan persetujuan.
Komunikasi
Kegiatan
komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan.
Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan
penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan
tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.
Elemen-elemen yang terdapat dalam
komunikasi adalah:
- Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
- Pesan : ide atau informasi yang disampaikan
- Media : sarana komunikasi
- Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan
- Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
- Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
- Pesan : ide atau informasi yang disampaikan
- Media : sarana komunikasi
- Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan
- Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
Dalam kehidupan nyata mungkin ada
yang menyampaikan pesan/ ide; ada yang menerima atau mendengarkan pesan; ada
pesan itu sendiri; ada media dan tentu ada respon berupa tanggapan terhadap
pesan. Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan
kesepakatan-kesepakatan bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan.
Fungsi Komunikasi
- Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)
- Eksistensi Diri (Self Existence)
- Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
- Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
- Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)
- Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)
- Eksistensi Diri (Self Existence)
- Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
- Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
- Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)
William
I. Gorden, Communication : Personal and Public,1978
Persepsi : Inti Komunikasi
Kesan
adalah nuansa rasa manusia kepada obyek tertentu; obyek itu bisa barang bisa
orang. Kita terkesan, karena ada sesuatu yang menarik dari obyek tersebut. Kita
bisa terkesan kepada orang karena bermacam-macam; bisa karena wajah cantiknya,
tampan, berkumis; bisa karena kata-katanya, karena janjinya, dan sebagainya.
Membuat kesan yang baik, berarti kita harus berbuat dan bersikap tertentu
yang membuat agar orang lain tertarik.
Persepsi didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi
sebagai representatif obyek eksternal. Proses menafsirkan informasi indrawi.
Jika persepsi kita tidak akurat kita tidak munglkin bisa berkomunikasi secara
efektif.Rudolp F.Verdeber, Communicate, 1978
Proses mencapai kesepakatan (Sharing
of meaning), lazimnya berlangsung secara bertahap. Karena itu, lebih awal
kita perlu memperhatikan 5 (lima) sasaran pokok dalam proses komunikasi,
yaitu:
- Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakan (atau melihat apa yang kita tunjukkan kepada mereka)
- Membuat pendengar memahami apa yang mereka dengar atau lihat
- Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar (atau tidak menyetujui apa yang kita katakan, tetapi dengan pemahaman yang benar)
- Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud kita dan maksud kita bisa mereka terima
- Memperoleh umpan balik dari pendengar
Tentu tidaklah mudah untuk membuat
sebuah komunikasi berjalan dengan menghasilkan kesepakatan secara utuh sesuai
tujuannya. Karena, salah satu prinsip dalam berkomunikasi, yakni terdapatnya
kesulitan-kesulitan pokok dalam mencapai tujuan. Berikut matrik tujuan dan
kesulitan dalam proses komunikasi.
Tujuan
|
Kesulitan
|
MENDENGAR
|
-
Orang sulit memusatkan perhatian baik pada kata yang tertulis maupun terucap
untuk waktu yang lama
|
-
Orang kurang memiliki perhatian pada apa yang bagi mereka tampak kurang
penting
|
|
MEMAHAMI
|
-
Orang memiliki asumsi berdasarkan pengalaman masa lalunya
|
-
Orang sering tidak memahami jenis bahasa yang dipakai pembicara
|
|
-
Orang lebih mudah salah mengerti saat mereka mendengar tanpa melihat
|
|
-
Orang sering sudah menarik kesimpulan padahal kita belum selesai bicara.
|
|
MENYETUJUI
|
-
Orang sering merasa curiga terhadap orang lain yang sedang sedang membujuk
mereka
|
-
Orang tidak suka jika dibuktikan bersalah
|
|
BERTINDAK
|
-
Tidak mudah bagi banyak orang untuk mengubah kebiasaan mereka
|
-
Orang merasa takut akan akibat dari pengambilan tindakan yang keliru
|
|
-
Banyak orang tidak suka mengambil keputusan
|
|
UMPAN BALIK
|
-
Beberapa orang sering dengan sengaja menyembunyikan reaksi dan apa yang
sesungguhnya mereka pikirkan
|
-
Penampilan dapat bersifat memperdaya -anggukan kepala, mungkin tidak selalu
tanda setuju dan mengerti, karena bisa digunakan untuk menutupi ketidak
tahuan atau keragu-raguan.
|
Jika menyimak matrik di atas,
sebetulnya kesulitan itu biasa dialami dialami oleh penyampai ide maupun
penerimanya. Persoalannya bagaimana kita mengatasi kesulitan itu. Komunikasi
Efektif Joseph de Vito, pakar komunikasi menyebut ada 5 kualitas umum yang
dipertimbangkan untuk efektifitas sebuah komunikasi. Kualitas ini antara lain:
Kualitas Komunikasi
|
Deskripsi
|
Openess
|
Adanya keterbukaan
|
Supportiveness
|
Saling mendukung
|
Positiviness
|
Bersikap positif
|
Emphaty
|
Memahami perasaan orang lain
|
Equality
|
Kesetaraan
|
Namun demikian, yang paling mendasar
dalam sebuah kegiatan komunikasi adalah adanya rasa saling percaya. Kalau sudah
percaya, biasanya apapun yang dikatakan pastilah diterima! Satu hal lagi,
efisiensi. Komunikasi yang efisien adalah komunikasi yang tidak membutuhkan
upaya besar agar mencapai tujuannya.
Kualitas komunikator
Partisipasi
merupakan modal dasar untuk menyelenggarakan komunikasi yang efektif. Karenanya
dibutuhkan kemampuan komunikasi efektif. Kemampuan ini meliputi kemampuan
untuk berbagi ide, mengkritik dari semua aspek, mendorong dan merangsang
imajinasi, menolak buah pikiran yang kurang tepat, dan mengenal sejak dini
solusi yang mungkin bisa diambil.
Kualitas komunikator efektif
Menilai Orang
|
Tahu mana yang penting dan
menghargai kontribusi orang lain
|
Mendengarkan secara Aktif
|
Berusaha keras memahami keinginan
dan masalah orang lain
|
Bijaksana
|
Memberikan kritik secara halus.
konstruktif dan hormat
|
Memberikan pujian
|
Menghargai orang lain dan
kontribusi mereka di depan umum
|
Konsisten
|
Mengendalikan suasana riang;
memperlakukan sama bagi semuanya: tidak favorit
|
Mengakui kesalahan
|
Kemauan untuk mengakui kesalahan
|
Memiliki rasa humor
|
Mempertahankan posisi yang
menyenangkan dan pendekatan yang enak
|
Memberi contoh yang baik
|
Melakukan apa yang diharapkan
orang lain
|
Menggunakan bahasa Jelas, Lugas,
dan Tepat
|
Kata-kata yang lazim, konkret,
pemberian petunjuk, yang menyentuh perasaan penyimak. Hindari kata-kata
bercita rasa buruk, kata-kata langsung
|
Ketika berkomunikasi, kita pasti
memiliki persepsi tertentu pada pendengar begitu pula sebaliknya. Kekeliruan
yang sering terjadi dalam berkomunikasi adalah ketika seseorang menyampaikan
informasi dengan ukurannya sendiri. Ini harus dihindarkan karena komunikasi
senantiasa melibatkan orang lain.
Ahli komunikasi berpesan jika akan
berhasil, maka rumusan kunci yang harus dipegang adalah “Know your
audience!” – ketahuilah siapa yang Anda ajak bicara. ”Seorang
komunikator yang dialogis harus mencoba mengenali dan memperkecil
kecenderungannya terhadap manipulasi, keegoisan, dan obyektivasi orang lain”.Johannessen,
R.L., Ethics in Human Communications, 1983
Meningkatkan kemampuan menyimak
secara efektif :
- Memberikan perhatian
- Memahami komunikasi verbal dan non verbal
- Meningkatkan kemampuan dalam memahami symbol verbal dan non verbal dengan menambah referensi pemahaman
- Menyimak untuk menganalisa dan mengevaluasi
- Meningkatkan keahlian menyimak antarpersonal
- Memberikan perhatian
- Memahami komunikasi verbal dan non verbal
- Meningkatkan kemampuan dalam memahami symbol verbal dan non verbal dengan menambah referensi pemahaman
- Menyimak untuk menganalisa dan mengevaluasi
- Meningkatkan keahlian menyimak antarpersonal
Hambatan-hambatan komunikasi yang
sering terjadi adalah:
Jenis Hambatan
|
Deskripsi
|
Fisik
|
Hal menyangkut ruang fisik,
lingkungan
|
Biologis
|
Hambatan karena
ketidaksempurnaan anggota tubuh
|
Intelektual
|
Hambatan yang berhubungan dengan
kemampuan pengetahuan
|
Psikis
|
Hambatan yang menyangkut faktor
kejiwaan, emosional, tidak saling percaya, penilaian menghakimi
|
Kultural
|
Hambatan yang berkaitan dengan
nilai budaya, bahasa,
|
Sebetulnya, kesulitan berkomunikasi
yang paling besar berada dalam diri kita sendiri. Kurang yakin, kurang percaya
diri, memandang orang lain kurang, lebih mendominasi, apalagi tinggi hati
adalah sesuatu yang harus di swicth dan melatih kebalikannya.
“Anda akan mampu menyusun pikiran
anda dengan lebih mudah dan lebih efektif jika Anda mengingat-ngingat struktur
pembicaraan : Apa yang akan dibicarakan, isi pembicaraan dan Apa yang telah
anda bicarakan”.Larry King, Seni Berbicara, 2003
Ternyata berkomunikasi tidak semudah
yang kita bayangkan, upaya terus-menerus harus dilakukan untuk peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan. Itupun tidak cukup, ketrampilan tersebut perlu di
asah terus dan senantiasa mengetahui perkembangan dan wacana mereka. Selamat
berkomunikasi, semoga lebih komunikatif!
Disampaikan sebagai bahan bacaan
dalam Diskusi Pra LKMM Stikosa-AWS, Sabtu, 17 September 2005
(dewi s. tanti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar