Minggu, 24 Juni 2012

Sejarah Stadion Gelora Bung Karno (GBK)


Stadion Gelora Bung Karno 


Kota : Jakarta Pusat, DKI Jakarta Raya
Dibangun : 8 Februari 1960 (Renovasi 2007)
Kandang : Tim Nasional Indonesia, Persija Jakarta (Liga Super)
Kapasitas : 88.083 tempat duduk.
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama.
Kategori : A
Event besar - Asian Games IV Jakarta 1962
- Sea games (beberapa kali)
- PON (VI 1965, VIII 73, IX 77, X 81, XI 85, XII 89, XIII 93, XIV 96)
- LG Cup 2002 (turnament sepakbola antar klub Asia Tenggara)
- Piala Asia 2007
Big Match - Final Liga Indonesia I 1994/1995 (Persib vs Petrokimia 1-0)
- Final Liga Indonesia II 1995/1996 (Mantrans Bandung Raya vs PSM 2-0)
- Final Liga Indonesia III 1996/1997 (Persebaya vs Bandung Raya 3-1)
- Final Liga Indonesia VI 1999/2000 (PSM vs Bontang PKT 3-2)
- Final Liga Indonesia VII 2001 (Persija vs PSM 3-2)
- Final Piala Tiger 2001 (Indonesia vs Thailand 2-2, Thailand menang pinalti)
- Final Liga Indonesia VIII 2002 (Petrokimia vs Persita 1-1 ET 2-1)
- Final LG Cup 2002 ( East Bengal India vs Detero Sasana Thailand 1-0)
- Kandang Indonesia Final Piala AFF 2004 (Indonesia vs Singapura 1-3)
- Final Liga Indonesia XI 2005 (Persipura vs Persija 2-2 ET 3-2)
- Final Copa Indonesia 2005 (Arema vs Persija 4-3)
- Final Piala Asia 2007 (Irak vs Arab Saudi 1-0)
  • Final Copa Indonesia 2007/2008 ( Sriwijaya FC vs Persipura 1-1 ET 1-1,Pen 3-0)
Sejarah Singkat :
 Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno adalah sebuah kompleks olahraga serbaguna di Senayan, Jakarta, Indonesia. Kompleks olahraga ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini. Dalam rangka de-Soekarnoisasi, pada masa Orde Baru, nama kompleks olahraga ini diubah menjadi Istora Senayan. Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, nama kompleks olahraga ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.[1]. Dengan kapasitas sekitar 100.000 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun 1958 dan penyelesaian fase pertama-nya pada kuartal ketiga 1962 ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Menjelang Piala Asia 2007, dilakukan renovasi pada stadion yang mengurangi kapasitas stadion menjadi 88.083 penonton.
Pembangunannya didanai dengan kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS yang kepastiannya diperoleh pada 23 Desember 1958.(sejarah singkat, sumber: google.com).
Kondisi Sekarang
Tribun : A
Tempat duduk : B+
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A
Kelompok suporter yang biasanya memadati stadion ini adalah The Jak Mania yang merupakan pendukung setia kesebelasan Persija Jakarta. The Jak Mania merupakan salah satu kelompok suporter terbesar yang ada di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar